Sejarah Sekolah

SEJARAH SEKOLAH CAHAYA HARAPAN

Irma Anneke Sombouwadil, M.Pd.


                Pada awal Januari 1998, Susiantie Sunyoto  memiliki ide yang kuat untuk mendirikan sekolah Katolik di daerah Harapan Baru dan sekitarnya, karena pada saat itu belum ada sekolah Katolik di wilayah tersebut. Bersama dengan Susanne Ramli, Suryanto Susanto, Sri Lestari (Almh.) dan Fuco R. Chandra, mereka memulai perjalanan mendirikan sekolah yang akan menjadi sekolah katolik pertama di daerah Taman Harapan Baru. TK diresmikan oleh Romo Damianus, SVD, Romo Gunawan PR dan Romo Susilo, PR.

Pada bulan April tahun itu, pembangunan TK Cahaya Harapan dimulai dan berhasil mendapatkan 65 siswa. Kepercayaan dan antusiasme orang tua pada saat itu membuat TK Cahaya Harapan dikenal banyak orang.  Kesuksesan TK Cahaya Harapan tidak berhenti di situ, pada tahun 1999, dibukalah SD Cahaya Harapan dengan tingkat kelas 1 hingga kelas 3.

Seiring berkembangnya waktu, TK Cahaya Harapan menjadi semakin padat dengan siswa-siswi, menghadirkan kebutuhan akan ruang yang lebih besar untuk kelas SD. Pada tahun 2001, perencanaan pembangunan gedung SD Cahaya Harapan di Sentra Niaga Boulevard Hijau dimulai. Gedung baru ini menjadi solusi bagi kebutuhan ruang kelas yang semakin meningkat, sebagai tempat bagi siswa-siswi SD. Peresmian gedung SD-SMP oleh Ketua MPK pada masa itu yaitu Dra. L.E Coldenhoff (Almh.) sedangkan penandatanganan prasasti oleh Romo Marcus Wanandi, SJ. Sejak peresmiannya, sekolah Cahaya Harapan menjadi salah satu anggota dalam naungan Majelis Pendidikan Katolik Keuskupan Agung Jakarta (MPK-KAJ) dan menjadi sekolah katolik pertama di Harapan Indah.

Pada tahun 2002, siswa-siswi SD Cahaya Harapan akhirnya dapat pindah ke gedung baru yang telah selesai dibangun. Di gedung baru ini, siswa-siswi kelas 1, 2, dan 3 SD memulai perjalanan pendidikan mereka dengan semangat baru. Perpindahan ke gedung baru menjadi tonggak penting dalam perkembangan sekolah, memberikan fasilitas yang lebih memadai untuk siswa-siswi belajar dan berkembang. Tidak berhenti di situ, tahun 2002 menjadi tahun penambahan yang signifikan untuk Sekolah Cahaya Harapan, dengan dibukanya SMP Cahaya Harapan. Sekolah ini menjadi jembatan yang menghubungkan perjalanan pendidikan dari tingkat SD ke tingkat SMP, menjawab kebutuhan pendidikan yang terus berkembang di masyarakat.

Pendidikan adalah fondasi bagi pembentukan karakter yang berkualitas, dan untuk sekolah Katolik "Cahaya Harapan," asas dasar iman Katolik menjadi landasan utama dalam mendidik peserta didiknya. Dengan tekad kuat, sekolah ini memiliki misi yang jelas: mengembangkan anak-anak yang beriman, takut akan Tuhan, berguna, dan penuh kasih, serta memperkenalkan Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi bagi setiap peserta didik. Sekolah ini merayakan hari pelindungnya setiap tahun pada tanggal 29 Agustus, memperingati Santo Yohanes Pembaptis. 

              Awal mula perjalanan sekolah ini dipicu oleh panggilan hati delapan individu yang berkomitmen untuk bersama-sama mendirikan gedung baru untuk SD dan SMP. Nama-nama seperti Susiantie S, Suryanto S, Susanne R, Sri Lestari (Almh.), Fuco R. Candra, Hendra K, Sri Juliani, dan Jenny Lie, menjadi pionir dalam membentuk lembaga pendidikan yang berintegritas dan bermartabat.

Semoga "Cahaya Harapan" terus menjadi pilar yang memberikan kontribusi positif dalam membentuk generasi muda yang unggul, berlandaskan pada nilai-nilai Katolik dan harapan akan pendidikan yang berkualitas. Dengan dedikasi dan semangat, sekolah ini akan terus menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat dalam meraih cahaya harapan melalui pendidikan.

               Dalam rentang waktu sejak pendiriannya pada tahun 1998 hingga saat ini, Sekolah Katolik Cahaya Harapan telah menorehkan sejarah yang gemilang. Dari ide yang muncul dari Susiantie S, bersama-sama dengan susunan tim yang kuat, berdirilah sekolah Katolik pertama di daerah Taman Harapan Baru. Dengan semangat dan dedikasi yang terus berkobar, Cahaya Harapan terus melangkah maju sebagai pusat pendidikan yang berfokus pada nilai-nilai keagamaan dan menghadapi tantangan zaman yang terus berubah.

Sekolah Katolik Cahaya Harapan berkembang menjadi lembaga pendidikan berkualitas di Kota Harapan Indah, yang mengutamakan pendekatan humanis kepada siswa-siswinya, mengutamakan pendidikan karakter sebagai pondasi dalam meningkatkan kemampuan pengetahuan dan ketrampilan. Seluruh stakeholders berhasil menjembatani kesenjangan antara era pendidikan konvensional dan era pendidikan digitalisasi. Dengan komitmen yang teguh terhadap nilai-nilai agama, moral, dan kecerdasan digital, sekolah ini berhasil menciptakan lingkungan belajar yang menggabungkan tradisi dengan inovasi.

Hingga hari ini, Sekolah Katolik Cahaya Harapan terus bertransformasi dan berkembang dalam menjawab tantangan pendidikan yang terus berubah. Mereka tetap berkomitmen untuk memberikan pendidikan bermutu tinggi yang menyeimbangkan akademik, moral, dan teknologi modern. Sebagai sekolah yang memiliki kepedulian yang mendalam terhadap perkembangan anak-anak dan masyarakat, Cahaya Harapan menjadi tempat di mana harapan- harapan akan masa depan lebih terang bagi semua yang berkunjung ke sana.

Pilihan ini menggambarkan komitmen sekolah dalam memupuk nilai-nilai keagamaan dan spiritualitas dalam setiap aspek pendidikan. Tak hanya sekadar nama, "Cahaya Harapan" memiliki makna mendalam. Nama tersebut mencerminkan harapan bagi semua peserta didik untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Lebih dari itu, sekolah ini ingin menjadi cahaya yang menerangi kegelapan bagi mereka yang belum berkesempatan mendapatkan pendidikan secara layak.
WhatsApp